Assalamualaikum dan selamat pagi nak...
Salam budaya
Pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas beberapa jenis tari nusantara berdasarkan tema atau isi yang di sajikan dalam sebuah pertunjukan tari. Pembagian seni tari nusantara selain jenis tari berdasarkan fungsinya, berdasarkan pola garapannya (yang sudah kami bahas sebelumnya), kali ini masih ada lagi pembagian jenis-jenis tari berdasarkan tema atau isinya. Berikut ini pembagian jenis tari berdasarkan tema atau isinya, antara lain sebagai berikut.
a. Tari Erotis
Tari erotis adalah tari yang mengandung unsur tingkah laku yang menggambarkan hubungan antara pria dan wanita, jantan dan betina (hubungan asmara). Beberapa contoh tari erotis, antara lain tari oleg tanbulilingan (Bali), tari gatutkaca gandrung (Jawa), dll.
b. Mimitis dan Totemitis
Ditinjau dari tema geraknya, tari terdiri dari dua jenis yaitu:
- Mimitis atau meniru gerak orang, dan
- Totemitis atau meniru gerak binatang.
Pada dasarnya, gerakan daya ekspresi penari dapat terwujud karena adanya keinginan meniru gerak alam sekitar, gerak binatang, dan sebagainya. Gerakan ini diungkapkan secara jelas dan sadar untuk mencapai ekspresi yang menyerupai keadaan yang ditirunya. Pada masyarakat primitif, gerak yang ditiru bukan hanya gerak manusia atau hewan saja, bahkan gerakan alam seperti hujan, angin, daun, laut ataupun gerak kekuatan diluar diri manusia, seperti gerakan-gerakan imajinatif yaitu menggambarkan makhluk halus, setan, dan sebagainya.
c. Tari Heroik
Tari Heroik/ kepahlawanan ini mempunyai sifat gagah, angkuh, berwibawa, berani, jantan, keperwiraan yang rupanya selalu dikagumi orang karena mempunyai daya tarik yang kuat. Tari heroik biasanya mengambil cerita-cerita yang berkisar pada kegagahan atau kemenangan, misalnya beksa lawung, tarunajaya, hanuman obong, karno tanding, rama-rahwana, gatotkaca kiprah, dan sebagainya.
d. Tari Dramatik
Tarian ini lebih banyak diungkapkan dalam bentuk sendratari atau wayang yang sifatnya lebih mengarah pada pengungkapan sebuah cerita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, cerita fiksi/ imajinatif, ataupun berbau kenangan historis. Tarian dramatik ini ada yang mementingkan gerak tariannya, ada yang mementingkan dialognya, ada yang berdialog tembang serta ada juga yang mementingkan unsur cerita. Dari masing-masing tari tersebut, mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan satu dengan yang lainnya, contohnya:
- Wayang orang (menitikberatkan pada faktor cerita, dialog, dan peran),
- Wayang topeng (khusus cerita panji),
- Langendriyan (menitikberatkan pada faktor tembang),
- Drama tari: Samgita pancasona (menitikberatkan pada faktor gerak).
Komentar
Posting Komentar